Pages

Rabu, 26 September 2012

Berbagi bersama anak bangsa

Kehidupan yang semakin berkembang terkadang membuat para genersi muda terlarut dalam kenikmatan duniawi saja. Tak heran jika sekarang banyak anak muda lebih cenderung berhura-hura dengan segala fasilitas yang tersedia sehingga lupa akan kehidupan sosial yang semestinya kita perhatikan. Namun untungnya masih ada beberapa kelompok anak muda yang peduli dengan sekitarnya dan saling berbagi dalam hal materi maupun ilmu. Hal inilah yang akan membawa Indonesia menuju negara yang lebih baik Karena dengan adanya anak muda yang berjuang untuk anak bangsanya sendiri akan memberikan dampak positif bukan hanya di tanah air namun di kancah internasional. 

Disela-sela belakang perkantoran
Jakabring, Palembang

Contohnya saja beberapa anak muda yang tergolong mahasiswa dari berbagai universitas di Palembang telah memberikan apresiasi yang baik kepada anak-anak kecil yang kurang mampu di kawasan yang cukup memprihatinkan kondisinya baik di bidang ekonomi dan pendidikan. Dalam hal ini, para mahasiswa menyempatkan waktu mereka di hari libur untuk berbagi ilmu bersama anak-anak yang sangat membutuhkan perhatian dan bimbangan untuk menjadi penerus generasi yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa ini berupa social event dalam mengajar dan berbagi ilmu pengetahuan di daerah sekitaran Jakabaring Palembang. Dimulai dari siang hari mereka tetap semangat dalam menjalankan kegiatan ini demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia agar memiliki para penerus bangsa yang patut tuk dibanggakan. Kontribusi yang seperti inilah patut kita tiru sebagai generasi muda Indonesia.

Pelajaran berharga akan selalu dikenang hingga tua

Dalam event sosial ini, berbagai ilmu pengetahuan bisa mereka salurkan kepada anak-anak tersebut. Mulai dari berhitung, membaca, menulis, belajar bahasa Indonesia bahkan belajar sambil bermain pun kerap dilakukan di kegiatan ini. Senyum dan tawa pun terbentuk di wajah anak-anak tersebut. Mungkin ada sebagian dari mereka tidak pernah mengenal arti sekolah. Dengan serba keterbatasan yang mereka miliki membuat mereka tak pernah menginjakkan kaki di Sekolah. Tentu alangkah bahagianya mereka ketika para mahasiswa tersebut dengan senang dan bersemangat datang memberikan pengalaman yang bermanfaat dan  yang tak terlupakan bagi hidup mereka. Hal senada pun telah memberikan suatu pengalaman yang sangat berharga bagi para mahasiswa tersebut, karena dengan indahnya berbagi ilmu semua lapisan masyarakat pun bisa mendapatkan dampak cukup baik bagi perkembangan negara kita.

Dengan adanya kegiatan positif yang seperti ini, semoga generasi muda Indonesia tidak hanya mengikuti perkembangan zaman saja, yang hanya ingin tidak terlihat "kamseupay", namun juga tetap sadar bahwa adanya generasi muda yang hidup serba kekurangan merupakan bagian bentuk kepedulian kita terhadap sesama yang tentunya akan memberikan manfaat bukan hanya untuk mereka tapi untuk negara dan dunia :)
Mari bersama Indonesia belajar 


Selasa, 25 September 2012

Si penggoda perut: Pindang Patin Palembang



Sebegai generasi indonesia kita patut mencintai kuliner warisan leluhur, apalagi jika masakan-masakan tradisional tersebut memiliki cita rasa yang lezat, unik dan tentunya sehat. Salah satunya nih, makanan khas dari daerah Palembang, Sumatera selatan. Sebut saja Pindang, makanan khas ini merupakan salah satu menu favorit wong plembang. Jika anda bosan dengan menu yang berlemak dan berkadar kolestrol tinggi, Pindang merupakan menu yang tepat untuk mengatasi hal tersebut.

Pindang Makanan bergizi

Pindang adalah menu masakan yang rendah akan kolestrol dan bergizi. Karena di dalam masakan tersebut terdapat kemangi yang bisa mengurangi mau mulut, tomat yang baik untuk kulit dan nanas yang mampu mencerna pencernaan serta berbagai rempah-rempah alami yang mengunggah selera.

Manfaat Ikan Patin

Ada beberapa pilihan ikan yang bisa digunakan dalam membuat Pindang Palembang ini, misalnya ikan patin, gabus dan aneka ikan sungai lainnya. Namun yang paling terkenal di Palembang adalah pindang patin. Saat membuat pindang memang sangat cocok bila kita memilih ikan sungai yang tidak bau dan amis, seperti ikan patin. Ikan ini mengandung berbagai zat yang sangat bermanfaat misalnya asam lemak tak jenuh Omega-3, Selenium, dan Taurin. Manfaat dari ikan patin ini memberikan kandungan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi seperti halnya ikan lele. Dengan tekstur yang halus, licin, bersih, dan lembut menjadikan ikan patin ini dimasak menjadi pindang. Ikan yang hidup di sungai ini biasanya cukup besar dengan bobot satu kilogram dan tidak berbau lumpur sehingga cocok untuk di santap oleh seluruh anggota keluarga.

Cara memasak Pindang Patin

bahan yang digunakan adalah :
  • 500 gram ikan patin
  • 500 ml air
bumbu yang dihaluskan:
  • 6 butir bawang merah 
  • 4 siung bawang putih 
  • 4 buah cabai merah besar
  • 2 cm kunyit
  • 3 cm jahe
bumbu lainnya:
  • 4 cm lengkuas, memarkan
  • 2 batang serai, memarkan
  • 10 buah cabai rawit, biarkan utuh
  • 1 mata asam jawa
  • 2 lembar daun salam
  • 1 ½ sdt garam
  • 1 sdt gula
  • 2 sdt minyak goreng
Pelengkap:
  • 3 buah tomat hijau, belah empat atau potongan nanas kecil-kecil
  • Daun kemangi

Cara memasak:
  • Bersihkan ikan terlebih dahulu dan potong menjadi 5 bagian
  • Tumis bumbu halus beserta bumbu lainya terlebih dahulu bersama sedikit minyak goreng
  • Tuangkan air ke dalam tumisan tersebut lalu masukan potongan-potongan ikan ikan patin
  • Tutup wajan, setelah matang masukan irisan tomat/irisan nanas.
  • Sajikan dengan taburan daun kemangi
  • SANTAP :)

Tidak sulit bukan? Dengan adanya menu nusantara seperti ini, membuat negeri kita kaya akan kuliner. Bagi kamu yang ingin bersantap bersama keluarga dengan hidangan rendah kolestrol, sajian ini bisa menjadi menu favorite. Selamat mencoba :)




Senin, 24 September 2012

Kelabilan remaja di Social Media


Seiring dengan perkembangan zaman, dunia teknologi pun berkembang dengan cepat. Mulai dari anak kecil hingga orang tua pun banyak yang mengenal kecanggihan teknologi sekarang. Misalnya saja Social Media yang ada di Internet.

Social Media kini bukanlah hal yang asing bagi semua orang. Ada sebagian dari mereka menggunakan social media sebagai sarana yang bermanfaat misalnya saja menyebarkan kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat. Tapi tak sedikit pula orang menggunakannya sebagai tempat yang berdampak buruk.

Kali ini, saya mau cerita tentang sesuatu yang mungkin kalian sudah pernah tau. Yaitu pencemaran nama baik suatu instansi. Misalnya saja kasus Prita, tapi syukurlah hal tersebut bisa diatasi dengan baik. Nah bloggers, sudah tau kan kalau sekarang ini virus demam social media telah menjakit para anak muda zaman sekarang. Yang terkadang mereka disebut "ababil" mungkin karena jiwa mereka yang masih labil dan cenderung menggebu-gebu sehingga terkadang meng-update status mereka dengan berbagai kata cemoohan, kalimat frontal dan kadang menjurus kepencemaran nama baik.

Sebut saja seorang remaja bernama "EEX" yang mungkin merasa tidak puas akan kinerja dan kualitas guru di sekolahnya. Merasa kesal dengan peraturan sekolah yang terlalu ketat sudah membuatnya naik darah sehingga meng-update kalimat yang mengolok-ngolokan guru mereka sebagai pendidik yang tak bermoral. Hingga ia lulus dari sekolah tersebut pun ia tetap mencaci-caci para guru di sekolahnya yang dulu. Berbagai hinaan yang telah ia lontarkan terhadap guru-guru secara terus menerus dengan kalimat yang tak pantas di ucapkan bagi seorang yang telah mengenyam pendidikan. "EEX" mengaku bahwa ketertiban sekolahnya terlalu ketat, hanya karna terlambat lebih dari 5 menit para siswa yang telat harus di usir dari sekolah. Ia mengeluh bahwa sekolahnya berada cukup jauh dan merasa tidak dihargai sebagai seorang siswa. Dan hal itu telah terjadi bertahun-tahun. Tapi bukankah itu peraturan yang mampu melatih kedisiplinan? Dan lagi-lagi "EEX" membantah bahwa terkadang guru-gurunya pun ada yang datang terlambat.

Dalam hal ini sebenarnya siapa yang salah? Ya munkin bisa dibilang "EEX" yang salah karena terlalu emosi dalam mengemukakan pendapat, karna hal itu bisa berupa pencemaran nama baik instansi terkait. Tentu saja ia bisa mendapat imbas dari yang bersangkutan jika pihak berwenang mengadukannya.

Dari kejadian ini, kita bisa mengambil hikmah bahwa:
  • Semua orang bebas mengemukakan pendapat, tapi gunakanlah dengan pendapat yang benar, sopan dan tidak menyinggung pihak mana pun.
  • Sebagai alumni sebaiknya menjaga nama baik almamater, jika memang sudah tidak pantas untuk dijaga bisa langsung menghubungi ke pihak bersangkutan dan pihak yang berwenang.
  • Seorang yang berpendidikan dan mengerti arti tanda jasa terhadap guru dan sekolahnya tidak akan berbuat hal buruk yang merugikan pihak manapun. Jika ingin berkeluh kesah jangan kepada social media.
  • Pendidikan tentang Social media mungkin harus di tingkatkan lagi sehingga bisa mengurangi hal-hal seperti permasalahan di atas khususnya bagi remaja labil yang sering menggunakan kata kata frontal.
  • Sebuah peraturan memang terkadang memberatkan, namun hal itu juga mampu melatih kedisiplinan kita, bukankah jika peraturan itu tidak ada maka dunia pun ikut kacau?
  • Pesan terhadap pendidik : Berikanlah contoh yang baik sehingga anak didik bisa sangat menghargai jasamu. Berikanlah kesempatan bagi mereka (siswa) yang benar-benar ingin belajar, bukankah peraturan yang terlalu ketat akan membebani siswa? Berikanlah jeda sedikit untuk mereka bernafas lega, sehingga mereka merasa nyaman untuk datang dan belajar di sekolah.
Maju terus generasi muda Indonesia.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat ya bloggers :)



Minggu, 23 September 2012

Gerakan Indonesia Berkibar (Bersama kita belajar)

Kehidupan yang kian meningkatnya pertumbuhan penduduk harus di imbangi dengan meningkatnya ilmu pendidikan, karena dengan meningkatnya kapasitas masyarakat yang kian padat akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup, lingkungan asri, kebutuhan sandang dan pangan, perekonomian dan dapat memicu perselisihan. Bukan hanya pemerintah yang wajib dalam mengatasi hal ini, tapi hal ini juga merupakan peran seluruh bangsa. Maka dari itu terbentuklah gebrekan aksi "Gerakan Indonesia Berkibar (Bersama kita belajar)" road talkshow di beberapa kota yakni Balikpapan, Makassar, Palembang, Surabaya, Jogja, Bandung yang dimulai sejak september hingga oktober 2012.

Event ini merupakan sebuah aksi anak bangsa dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan khususnya bagi sekolah, anak-anak didik, dan para pengajar/pendidik di indonesia. Kali ini "Gerakan Indonesia Berkibar (Bersama kita belajar)" telah hadir menuangkan inspirasi mereka di kota Palembang pada  hari selasa lalu, 18/09 di D'fab cafe social & Food lantai satu VIP room. Dengan penyambutan hangat dari pihak penyelenggara, para tamu dijamu dengan hidangan dan talkshow yang menginspirasi.

Diawali dengan Bapak Shafiq Pontoh selaku pembicara yang memberikan apresiasi mengenai "Guruku pahlawanku, lentera abad 21" telah mengi-influence dampak positif bagi para tamu, hal ini menyakinkan bahwa peran seorang dalam mendidik sangatlah penting di dunia pendidikan sehingga kualitas pada seorang guru pun harus ditingkatkan, jadi bukan hanya sarana dan prasarana sekolah saja yang harus dibenahi. Tidak hanya sampai disitu acara ini pun di isi dengan tanyangan video yang memberikan gambaran tentang dunia pendidikan di Indonesia. 

National Education Movement  mengikutsertakan beberapa lapisan masyarakat untuk ikut peduli dalam gerakan ini yaitu pendukung (pemerintah), Mitra (BUMN, lembaga swasta), fasilitator (Duta dan Relawan, Putera Sampoerna Foundation, Yayasan), influencer (Media, Tokoh masyarakat, Blogger, Orangtua, Siswa, Guru, Institusi Sekolah). Dengan adanya kerjasama ini, bangsa Indonesia pun akan lebih peka dan tertarik dalam meningkatkan kualitas pendidikan, karena pendidikan adalah tiang dalam mendirikan sebuah negara yang maju. Seperti kutipan berikut ini "Education is an ornament in prosperity and a refuge in adversity" oleh Aristotle, bahwa pendidikan itu sebuah perhiasan dalam kemakmuran dan tempat bernaung dalam kesengsaraan.

source: @about_Palembang
LIMASS sripo dan Komunitas blogger wongkito
di D'Fab Cafe Demang

Banner Gerakan Indonesia Berkibar
Bersama kita belajar

Proses belajar dalam mengajar



Pertama kali dalam mengajar bukanlah hal yang sepele terutama dalam mengajar di sekolah dasar. Saya akan sedikit berbagi kisah tentang pertama kalinya berhadapan dengan berpuluh-puluh siswa dan siswi di kelas.
Saya mulai mencoba mengajar ketika mengenyam pendidikan di semester 4, dan saya diberi kesempatan mengajar di salah satu SD Negeri di palembang. Dengan bermodalkan sedikit ilmu tentang mengajar dan beberapa materi Bahasa Inggris, saya mencoba memberanikan diri dalam menghadapi berbagai tantangan.
Di usia mereka yang begitu muda, tentunya kita harus bisa menarik hati mereka untuk belajar. Banyak masalah-masalah yang bisa timbul ketika itu, yakni :

1. Tingkat kesulitan dalam mengajar anak kecil
Anak kecil yang berkisar antara 5-12 tahun tentunya diwarnai dengan kegiatan yang menyenangkan seperti bermain. Oleh karma itu kebanyakan siswa fokus belajar hanya dalam waktu 30menit, setelah itu mereka cenderung ingin bermain atau mengganggu teman-temannya. Hal ini cukup menyulitkan bagi pemula seperti saya. Seiring dengan proses belajar mengajar ini, saya mulai mencoba mengatasi permasalahan itu, solusinya dengan cara memberikan sebuah permainan yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

2. Kurangnya fasilitas yang memadai bagi para murid
  •  Meja yang harusnya ditempati oleh 2 orang siswa, tapi justru ditempati oleh 3 orang siswa yang kadang menyulitkan mereka dalam belajar. 
  • Kipas angin yang kadang membahayakan, karena saklarnya terlepas dari dinding dan mengeluarkan beberapa kabel. 
  • Kenyaman WC yang begitu memprihatinkan. 
  • Kurangnya perlengkapan kegiatan dalam proses belajar dan mengajar maupun perlengkapan kebersihan (seperti kapur, spidol, papan tulis yang layak, sapu, pel dll yang terkadang memberatkan para siswa untuk mengeluarkan dana tambahan dalam membeli alat-alat tersebut)
3. Latar belakang dari setiap murid
  • Beberapa siswa yang tergolong tidak mampu kebanyakan akan kesulitan dalam memenuhi peralatan sekolah mereka dan sulit dalam belajar. Berbeda dengan siswa yang tergolong sangat mampu, mereka memiliki peralatan sekolah yang cukup dan bisa belajar lebih tanggap dengan di dukung adanya les tambahan diluar. Hal ini semestinya didukung oleh beberapa lembaga baik itu swasta ataupun negeri untuk menyikapi hal ini, setidaknya bisa memberikan kontribusi berupa buku-buku yang sesuai, pakaian dan perlengkapan sekolah bagi yang tidak mampu. 
  •  Adanya kondisi latar belakang keluarga siswa yang tidak baik sehingga menyebabkan anak tersebut tumbuh nakal dan tidak mau mendegarkan pelajaran maupun nasehat guru.
4.Kurangnya pengetahuan tentang Bahasa Inggris
            Banyak dari para siswa yang kadang menganggap pelajaran bahasa inggris tidak penting, karena bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa daerah ataupun bahasa indonesia. Padahal bahasa inggris kini bukanlah lagi bahasa yang begitu asing di dengar, dan bahasa ini pun kelak akan berguna untuk berinteraksi dan meningkatkan kualitas diri dalam menjalani karir ataupun kehidupan bertaraf internasional. Maka dari itu sosialisasi yang baik tentang bahasa inggris bisa ditingkatkan terhadap anak-anak sejak dini.

Dalam menghadapi situasi seperti yang saya jabarkan di atas, pendidikan yang seperti ini, tentunya bukan hanya peran guru dan orangtua saja, namun pemerintah dan lembaga-lembaga kependidikan pun harus ikut andil dalam memajukan kualitas generasi ini. Tidak hanya dengan beriming-iming pendanaan yang bertriliun-triliun tapi bagaimana caranya pendanaan itu bisa sampai dengan baik dan benar-benar sesuai pada tempatnya. Sehingga kualitas semua Sekolah Dasar Negeri bisa memenuhi kriteria sekolah yang baik. Karena semua ini adalah salah satu wujud dalam mecintai anak bangsa sendiri, jika bukan mereka siapa lagi penerus kesejahteraan negara ini?

Mereka adalah penerus bangsa ini

Anak Indonesia penerus generasi bangsa




Pendidikan Pondasi Dunia


Sebagai mahasiswa jurusan pendidikan, mengajar adalah hal yang wajib digeluti dalam kehidupannya. Mengajar merupakan salah satu pondasi dalam dunia pendidikan, jadi bisa dikatakan pendidikan tanpa pengajar bagaikan sayur tanpa garam? Ya, jika hanya ada sayur tanpa diberi garam bukankah rasanya akan hambar? Begitupun pendidikan, di dunia pendidikan peran pengajar sangatlah penting dalam mengembangkan minat, bakat, dan ilmu seseorang.

Sebagai guru tentunya bertugas sebagai pengajar dan pendidik, mengajarkan hal-hal yang bermanfaat mampu membawa dunia lebih baik. Mereka mengajarkan kita tentang hal yang mungkin belum kita ketahui menjadi tau, hal yang kita sulit pahami menjadi mudah tuk di pahami, dan hal yang tak baik atau tak terdidik mampu berubah menjadi hal yang baik dan terdidik. Tidak hanya berdampak di dunia pendidikan, berkat mereka ekonomi, politik, sosial-budaya, teknologi dan keamanan pertahanan negara pun bisa diperbaiki dengan kehebatan pendidikan. Seperti yang di ungkapkan Edward Everett (April 11, 1794 January 15, 1865) "Education is a better safeguard of liberty than a standing army" bahwa Pendidikan adalah sebaik-baiknya keamanan pertahanan dibandingkan membangun pasukan bala tentara. Dengan ini, pendidikan merupakan peranan terpenting dalam  menjalankan negara dan kehidupan yang lebih indah.


Surat kecil untuk Ibu

google

Surat yang ku tujukan untukmu yang jauh disana..

Ibu, apa kabarmu hari ini? Apa kau baik-baik saja disana?
Ibu, sudah berapa lama ya kita tidak berjumpa? Mungkin jika aku menanam pohon tumbuhnya masih beberapa centi, yah tapi aku sudah merasa bagaikan menanam pohon yang kini tumbuhnya berpuluh-puluh meter..
Ibu, hari ini tiba-tiba aku teringat tentangmu, apa kau juga mengingat aku?
Ibu, kau tau tidak jika aku melihat wanita tua aku jadi teringat kamu? Seandainya saja kamu bisa setua dia ya.. mungkin kita akan bisa tertawa lebih lama lagi..
Ibu, andai saja aku bisa lebih cepat dewasa mungkin aku sudah bisa membalas semua jasa-jasamu, yah paling tidak bisa membuatmu tersenyum bangga akan diriku..
Ibu, apa kau tau besok hari apa?
ya.. besok hari dimana kita terpisah.. hari dimana aku tak pernah bisa berbicara denganmu, tertawa, berbagi cerita, ataupun sedikit berkelahi antara ibu dan anak..
ya.. hari dimana kau berbaring terbujur kaku..

Ibu, apa kabarmu hari ini? Aku yakin kau pasti baik-baik saja disana..
dan kan ku pastikan aku akan baik-baik saja disini.. :)

In memoriam : 24 Des 2011 - 23 Sep 2012
#PSR

Sabtu, 01 September 2012

Insomnia bisa menular ya?

Apa benar insomnia itu bisa menular tidak ya? Mungkin iya. Kenapa? karna hal yang demikian itu di alami oleh author sendiri -_- Dulu kalau tidur biasanya jam 9 atau 10 malam, mata sudah kelap kelip ngantuk, terus lanjut tidur, tapi sekarang? dini hari subuh mata kadang masih ngangap.
beginilah contohnya :



Nah, menurut penelitian Para peneliti dari School of Psychology di Laval University menganalisis perilaku 3.485 relawan. 37% orang yang mengidap insomnia menular dari anggota keluarga? (liat di CLICK HERE). Tapi kalau author bukan karna anggota keluarga melainkan godaan-godaan dari orang-orang yang insomnia, yang mengusik ketentraman jiwa untuk tidur melalui sms, telepon, twitter, facebook, dan lain-lain sehingga malas buat tidur dan malah mejeng depan laptop, tipi, ataupun henpon.
Ya jadi begitulah ceritanya.. 

kesimpulanya apa nih -_-